Fungsi Make-Up dari Tinjauan Psikologis
Fungsi Make-Up dari Tinjauan Psikologis ; Why We need Make-Up? Why We Need Cosmetic?
Sebelum membahas tulisan kali ini tentang make up yang ditinjau dari sisi psikologis,
aku mau cerita sedikit nih kenapa aku bahasnya dari sisi psikologi,
yah karena aku anak psikologi kali yak, dan aku merasa make up itu hobby dan mood ku,
jadi kalau aku pengen ya aku make up full/natural dan kalau aku gak pengen ya aku gak make up sama sekali (lain hal kalau ke kondangan atau ke acara resmi ya gengs hihi). Dan.... make up itu bisa bikin aku lebih percaya diri, atau saat mood lagi bad nah aku make up untuk menaikkan mood aku biar lebih good.
![]() |
Jendela Lisa |
Tulisan kali ini aku kutip dari beberapa blog yang aku cantumkan di label dan aku juga ambil dari teorinya psikologi nih gengs, jadi kalau ada koreksi atau tambahan silahkan dikoment yak. di zaman Now ini make up menjadi hal terpenting bagi perempuan, dari make up bisa jadi nambah teman, nambah ilmu dan saling berbagi bahkan bisa jadi artis endorsan hehehe
Make-up didefinisikan sebagai produk kosmetika berwarna yang artinya bila digunakan pada tubuh atau bagian tubuh tertentu akan menghasilkan warna. Beberapa contoh dari make up adalah lipstick, mascara, eye liner, eye shadow, dan blush on. Make-up sangat identik dengan perempuan meskipun pengguna make-up tidak menutup kemungkinan adalah laki-laki dan diyakini sebagai sarana untuk membuat penampilan menjadi lebih menarik.
Menurut Korichi, Pelle-de-Queral, Gazano, dan Aubert (2008) make-up secara psikologis make up memiliki dua fungsi yaitu
1. fungsi seduction
2. Fungsi camouflage
Fungsi seduction artinya individu menggunakan make-up untuk meningkatkan penampilan diri. Umumnya individu yang menggunakan make-up untuk fungsi seduction merasa bahwa dirinya menarik dan menggunakan make-up untuk membuat lebih menarik.
Fungsi camouflage artinya individu menggunakan make-up untuk menutupi kekurangan diri secara fisik. Umumnya individu yang menggunakan make-up untuk camouflage merasa dirinya tidak menarik sehingga perlu menggunakan make-up untuk membuat menarik.
Hasil penelitian Congadi (2010) pada 100 Sales Promotion Girl ( http://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/12/Fungsi-Make--up-dari-Tinjauan-Psikologi.html) make-up menunjukkan terdapat tiga kategori fungsi make-up, yaitu seduction, camouflage, dan kombinasi antara camouflage-seduction, nah ketiganya ini yang dikaitkan dengan teori kepribadian (psikologi kepribadian) Big Five terdiri atas Openness, Conscientiousness, extraversion, agreeableness dan euroticism yang biasanya disingkat OCEAN.
- Openness membahas tentang bagaimana individu terbuka atau tidak dengan pengalaman atau sesuatu yang sifatnya baru.
- Conscientiousness menggambarkan tentang derajat motivasi berprestasi atau mencapai hasil yang baik.
- Extraversion menggambarkan tentang kemampuan bersikap asertif, aktif, dan sociable.
- Agreeableness berkaitan dengan derajat kemampuan penyesuaian terhadap orang lain.
- Neuroticism berkaitan dengan bagaimana individu menghadapi situasi yang menekan atau respon emosional terhadap stress (bagaimana menghandle feeling).
Subjek yang menggunakan make-up sebagai fungsi camouflage ciri-cirinya tingkat kepribadianextraversion yangrendah, conscientiousness dan openness sedang, agreeableness dan neuroticism tinggi.
Subjek yang menggunakan make-up sebagai fungsi camouflage-seduction ciri-cirinya tingkatkepribadian extraversion, neuroticism, conscientiousness sedang, agreeableness dan openness tinggi.
selain teori BIG FIVE Ini ada banyak teori psikologi yang bisa dikaitkan dengan kesenangan make up seseorang, selain memang bakat alamiah yang dimiliki seseorang untuk bermake up, hal itu juga butuh dipelajari untuk memunculkan minat dan bakat yang ada dalam diri kita. Sekian dulu tulisan hari ini, mohon komentarnya dan Terima Kasih telah membaca jendela's.
Hmmm sepertinya kalo saya itu sudah sepeeti kebutuhan meskipun cm bedak sama lipstick
BalasHapustulis tentang hasil make up karena bad mood dong sis
BalasHapus