How to Grow Instagram Bersama Niputuchandra di sesi Ngopi Cantik Jilid 8 Beautiesquad
Ngopi Cantik edisi 8 bersama Beautiesquad kali ini membahas tentang "How to Grow Instagram" yang disampaikan oleh blogger hits bernama @Niputuchandra akan berbagi beberapa tips yang ia gunakan dalam mengembangkan instagram pribadinya.
How To Grow Instagram
Instagram sendiri memiliki 1 Billion Active Users (1 Milyar Pengguna Aktif) setiap bulannya dan sudah
disebut-sebut sebagai “The Popular Social Networks Worldwide”.
Tentunya karena sudah disebut-sebut sebagai The Popular Social Networks Worldwide, kita harus
memanfaatkan ini, memanfaatkan crowd yang ada di Instagram untuk membaca artikel kita, mengunjungi
blog kita, memberikan awareness kepada audience tentang diri kita sendiri sebagai blogger/content
creator dan tentunya ‘menggaet’ brand untuk project-project selanjutnya.
Untuk menunjang hal-hal tadi, Instagram sudah dilengkapi dengan berbagai fitur. Contohnya: insta story,
upload multiple photo, video feed, business profile, peletakkan link di bio Instagram, link swipe up di insta
story (untuk followers diatas 10k), promote post, IG TV dan fitur-fitur lainnya.
Kenapa harus grow Instagram?
1. Network
Instagram memiliki user base yang cukup besar, 1 milyar active users/bulannya. Jadi
menggunakan Instagram is the perfect opportunity to reach a lot of people dan tentunya untuk
engage dengan audience kalian.
2. Keep up to date
Instagram menjadi tempat paling mudah untuk pay attention terkait trend atau berita terkini.
Misalnya, pay attention tentang produk makeup/skincare terbaru, makeup trend terbaru atau
bahkan drama-drama di dunia beauty😅
3. Easy
Mudah digunakan untuk on-the go, mudah digunakan untuk share pengalaman kalian
menggunakan produk secara real time.
Definisi growth untuk Instagram
1. Followers meningkat
Ini definisi dari growth yang sudah banyak orang ketahui ya… Aku yakin juga teman-teman yang
ikut NgopCan ini sudah tau. Contoh: dari 5000 followers menjadi 8000 followers.
2. Engagement rate dan metrics-metrics lainnya meningkat
Metrics sendiri artinya measurement unit, sesuatu yang bisa dijadikan ukuran. Kalo kalian sudah
menggunakan business profile di Instagram tentunya sudah tahu dong ya fitur insights? Dari fitur
tersebut kita bisa melihat data-data penting dari akun kita.
Metrics yang bisa kalian lihat dari fitur insights diantaranya:
• Profile visits ➡dalam 7 hari terakhir, ada berapa akun yang mengunjungi akun kalian?
• Website clicks ➡ berapa orang yang klik link yang ada di bio?
• Reach ➡berapa jumlah Instagram user yang melihat postingan kalian?
Notulensi Ngopcan #8 How To Grow Instagram
• Impressions ➡berapa kali postingan kalian dilihat oleh Instagram user? Satu user bisa melihat
postingan kalian lebih dari satu kali, makanya angka impressions lebih besar dari angka reach.
Bagaimana cara grow Instagram?
1. Kuasai semua fitur dan metrics yang ada pada Instagram
Tak kenal maka tak sayang juga berlaku pada Instagram. Percuma dong kita, pengguna Instagram,
tidak mengerti fitur apa saja yang bisa kita manfaatkan… percuma juga kalo kita menggunakan
bisnis profile di Instagram tapi tidak mengerti apa perbedaan business profile dengan personal
account.
Kenali juga maksud dari metrics yang ada di insights masing-masing post atau insight dari akun
Instagram kita sendiri. Bila perlu, catat angkanya, buat grafiknya (supaya kalian bisa melihat secara
jelas, terjadi kenaikan atau penurunan) dan evaluasi masing-masing metrics, apakah mengalami
peningkatan, penurunan atau malah stabil?
2. Tentukan niche dan lakukan interaksi dengan akun yang memiliki niche yang sama
Niche sendiri itu maksudnya pengklasifikasian akun Instagram kalian berdasarkan jenis dan
isi/kotennya. Misalnya, akun aku @niputuchandra, memang fokusnya itu post tutorial makeup di
Instagram, sharing review dan produk di Instagram. Semua ini masuk ke kategori beauty. Jadi
niche dari akunku sendiri itu beauty.
Jangan lupa untuk berinteraksi dengan akun dengan niche yang sama untuk meningkatkan
peluang foto/video kalian tetap berada di niche yang sudah kalian tentukan.
Pasti ada ya dari kalian yang menggunakan Instagram untuk fangirling, kemudian dengan akun
yang sama kalian juga interaksi; like dan komen di postingan yang sebetulnya bukan niche kalian.
Saranku, buatlah akun terpisah untuk melakukan fangirling tadi. Gunanya apa? Menghindari akun
kalian pindah niche dan tentunya meningkatkan peluang postingan kalian dilihat oleh lebih
banyak orang yang memiliki interest terhadap niche kalian.
3. Kenali audience kalian seperti apa.
Kenali secara demografis ➡ audience kalian paling banyak laki-laki atau perempuan? Kemudian
paling banyak di kelompok usia yang mana?
Kenali secara geografis ➡audience kalian paling banyak tinggal di kota mana? Negara mana?
Kenali secara psikografis ➡lifestyle, audience kalian lebih banyak yang suka makeup koreakah?
Makeup drugstore kah? Makeup highend kah?
Kenali secara behavioristis ➡ perilaku seperti audience kalian lebih banyak yang memang ingin
tahu review produk atau sesama blogger/content creator?
Notulensi Ngopcan #8 How To Grow Instagram
Mengenali audience kalian ini bisa membantu kalian mengatur strategi ketika kalian akan post
foto, video. Ini juga bisa membantu kalian memilah, kira-kira produk apa saja sih yang harus kalian
share di Instagram?
4. Tentukan branding!
Berdasarkan analisa aku pribadi dari timeline di Instagram, masih banyak loh yang mengabaikan
soal branding. Padahal branding ini sangat penting.
Branding disini maksudnya segala aktivitas yang bisa menguatkan dan menonjolkan diri kita
sebagai blogger/content creator. Seperti apa sih akun kalian atau diri kalian sendiri ingin dilihat
oleh audience?
Contohnya yang gampang @awkarin deh ya. Berdasarkan analisaku pribadi, @awkarin ini cukup
khas dengan 100 instagram story/hari dan foto-fotonya yang aesthetic. Contoh lain lagi,
@21makeupaddictions, post video tutorial makeup hampir setiap hari dengan menggunakan
background video berwarna pink. Jadi begitu melihat warna pink ingetnya ‘oh akun
@21makeupaddictions loh dia serba pink’.
Contohnya @aro_kopa, share makeup tutorial dengan backsound-backsound yang fun (kadang
ada backsound dangdut atau lagu india) sehingga memberikan kesan kalo @aro_kopa ini adalah
beauty conten creator yang fun. Atau akun @heidinatjahjadi, dengan branding yang terkesan
elegan.
5. Berinteraksi dengan audience
Interaksi disini gak cuma berupa kalian share di insta story, audience kalian lihat muka kalian, lihat
kalian ngomong disana.
Interaksi di Instagram sendiri macam-macam, salah satu contohnya yang sering diabaikan adalah
membalas komen audience. (A little hint: membalas komen audience juga dapat meningkatkan
engagement rate akun kita loh!)
Selain itu, interaksi juga bisa melalui direct message, melalukan poll, membuka question box dan
live session.
6. Gunakan hashtag sesuai dengan niche kalian
Penggunaan hashtag sesuai dengan niche ini juga berfungsi untuk meletakkan akun kalian di niche
yang tepat. Jadi hindari menggunakan hashtag yang bukan niche kalian.
Contohnya: untuk niche beauty, gunakan #makeuptutorial #makeup… jangan malah
menggunakan #foodporn #fashion
Pada setiap jilid di ngopi cantik kita dibebaskan untuk bertanya dan dibatasi hanya untuk beberapa penanya saja. Pertanyaan paling menarik menurutku adalah pada penanya ke 2 yaitu :
Penanya 2:
Aku mau tanya pendapat kak Tutu mengenai instagram user yg masih sedikit followersnya tp sudah ditanya ratecard untuk kerjasama, mungkin bagaimana tipsnya juga agar tidak mengecewakan pihak trb dgn followers yg masih sedikit itu. Jawab: Sebetulnya gini sih... ketika calon klien/brand menanyakan soal ratecard, berarti calon klien/brand ini menghargai posisi kamu sebagai blogger/content creator. Agar tidak mengecewakan calon klien/brand tentu harus membalas email/direct message tersebut dengan sopan & professional, selanjutnya untuk masalah nominal dari ratecard sendiri bisa kamu sesuaikan sendiri dengan worth kamu sebagai blogger/content creator. Yang dilihat gak melulu soal followers loh, ada banyak akun instagram yang memang punya followers dibawah 5000 tapi memiliki engagement rate yang cukup tinggi.
Cara menentukan engagement rate rendah/tinggi:
1%: low
1%-3.5%: average
3.5%-6%:high
> 6%: really high
Jadi meskipun followers kamu, misalnya, belum mencapai 5000, kamu bisa nih meningkatkan engagement
rate dan tunjukkin ke calon klien/brand melalui media kit... "ini loh dengan ER sekian, aku worth sekian".
Kalo memang setelah itu calon klien/brand menghilang... simply anggap saja.... belum rejeki.
Nah itu dia pengalaman ku mengikuti sharing session di ngopi cantik jilid 8, banyak menambah ilmu bukan?
Komentar
Posting Komentar